Disaat segalanya menurut kita hidup tak berpihak lagi dengan kita maka pikiran akan berpikir, mau dibawa kemana hidup kita yang telah buram oleh yang namanya masalah. Masalah itu datang bagai air yang mengalir terus mengikuti arus sungai. Pilihan adalah salah satu masalah yang berujung penyesalan atau kebahagiaan.
Tapi skali lagi, pilihan itu hanya bisa dipilih oleh diri kita sendiri, bukan orang lain.
Dalam hidup saya misalnya, memutuskan untuk aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan.
Masalah yang timbul yaitu kurang menejemen waktu untuk belajar dan untuk diri sendiri. Nilai kuliah mungkin akan berkurang dan akan jatuh sakit apabila terlalu aktif di berbagai kegiatan acara. Waktu untuk keluarga dan teman2 pun terbengkalai. Tapi ini semua merupakan pilihan . saya sendiri yang harus memilih dan membagi waktu untuk itu semua.
Pilihan-pilihan yang tersedia akan memaksa kita untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk bisa bertahan atas apa yang kita tuju. Tak mudah memang, namun setidaknya, keinginan untuk mencoba dan melawan konsekuensi atas pilihan-pilihan tersebut telah membuat kita menjadi bagian dari individu-individu tangguh yang mencoba bertanding melawan dunia. Karena ternyata, banyak juga orang-orang yang tidak berani untuk mengambil pilihan-pilihan yang ada di depannya. Bisa saja karena mereka enggan untuk memilih, atau mungkin karena mereka belum memahami, bahwa sejatinya hidup adalah rangkaian-rangkaian pilihan.
Maka memilih, dalam suatu kurun waktu tertentu. Tentu akan sangat sulit buatmu. Kita bisa benar-benar menghabiskan waktu untuk berpikir secara jernih atas keputusan-keputusan yang kita ambil. Atau bahkan kita melewati ribuan detik yang berlalu dengan hanya berpatokan kepada resiko-resiko yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar