Rabu, 16 Januari 2013

Habibie Ainun

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….


B.J. Habibie untuk Ainun 

mau nangis banget bacanya, serius :""
ini gak ngerti lagi dapet cowok kaya pak habibie beruntung banget si ibu ainun.
Semuanya emang berjalan apa adanya kalo tulus jalaninnya.
Sampe sekarang gue masih bertanya2 :
apakah ada cinta tak bersyarat? 

“bagaimana mungkin tak bersyarat, bukankah manusia selalu punya tuntutan ini, ingin disayang, ingin diperhatikan, ingin dimanja, ingin banyak uang, ingin punya anak dan segudang keinginan yang dia harapkan ada pada pasangannya, rasanya mustahil jika ada cinta tanpa tuntutan" -anonymous

semoga kelak nanti, gue dan pasangan hidup gue kelak (mudah2an yg sekarang jd pasangan hidup) *amin* , bisa seperti mereka yang sesungguhnya mencintai tulus apa adanya disaat suka dan duka :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar